Selasa, 07 Februari 2012

Pacaran, Positif atau Negatif ?

      Gaya pacaran anak-anak ABG yang masih labil-labilnya pada zaman sekarang ini pastinya udah jadi rahasia umum, dan yang pasti juga anak muda zaman sekarang pergaulannyajauh lebih luas dibandingkan anak-anak muda zaman dahulu (orang tua kita misalnya).
Banyak yang berpendapat bahwa anak muda zaman sekarang pacaran itu hanya menjurus pada kearah intim (sex), sudah jarang anak-anak muda pacaran itu dengan normal dan dalam batas kewajaran apalagi dikota-kota besar. tak jarang anak-anak sekolah yang tertangkap basah lagi berpacaran yang tidak wajar di jam sekolah. Pernah juga aku denger dari teman aku, ada salah satu teman kami yang tertangkap pol pp karena melakukan "sesuatu" di ruang atm yang ada didekat taman kota tempat para remaja nongkrong. tak jarang juga teman-teman saya yang masih berpacaran dalam batas kewajaran, ya seperti hanya berpegangan tangan atau jalan berdua.

      Kalau kita flashback ke arah tahun 80an (masa dimana orang tua kita rata-rata berada di era remaja pada saat itu), anak tahun 80 an itu sama sekali tidak mengarah ke orientasi untuk berhubungan intim dengan pasangannya, namun mereka cenderung menganggap kekasih mereka itu sebagai partner ataupun kerabat. Segala macam hal yang mengarah ke arah ke intiman itu sangatlah Tabu bagi mereka. Era 80 an itu adalah masa-masa di mana banyak pasangan yang menggunakan kendaraan sepeda sebagai alat untuk transportasinya. Ada sebagian pula yang menggunakan sepeda motor. Perlu diketahui, bahwa sesorang yang mempunyai sepeda motor saat itu adalah orang yang dianggap paling mampu dibanding yang lainnya. Mereka yang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasinya dinilai sebagai kalangan menak (Bahasa Belanda yang artinya golongan orang kaya dan berada).
      Bila dibandingkan dengan kita bandingkan 80 an tadi, sudah jelah bahwa gaya pacaran anak sekarang sangatlah jauh berbeda dan berbanding terbalik dengan gaya pacaran anak taun 80 an itu. Anak sekarang apabila berpacaran selalu merasa bahwa pasangannya adalah soulmate dia. Padahal belum tentu hal itu terjadi. Bisa saja suatu saat mereka putus, lalu kemudian salah satu dari mereka ada yang bunuh diri. Biasanya, jika salah sorang bunuh diri, maka pasangannya akan merasa sangat bersalah dan sangat menyesalinya. Maka, jalan satu-satunya adalah dengan ikut juga mengakhiri hidupnya. Hal itu tentu sangat dilaranag oleh agama. Agama mana pun tidak ada yang mengajarkan bahwa tindakan mengakhiri nyawa a.k.a bunuh diri itu adalah tindakan yang benar. Oleh karena itu, sudah sepatutnya anak zaman sekarang lebih banyak mendapat siraman rohani dinbanding dengan siraman jasmani. 
      Kembali ke jaman 80an tadi, orang yang menggunakan sepeda motor dikatakan menak. Tapi sekarang?? Motor adalah kendaraan yang sudah bisa dijangkau oleh kalangan manapun. Kendaraan tersebut sudah tidak asing lagi jaman sekarang ini. Aku pernah denger celetukan dari salah seorang temanku, ia berkata seperti ini “ Kalo mau dapet cewe cantik tu rumusnya kaya gini :
  • GANTENG
  • PUTIH
  • TAJIR
  • BER MOBIL
  • BER MOTOR (Minimal Ninja RR) 
      Rumus diatas memang banyak disetujui oleh cewek-cewek matre nan cantik, terkadang mereka malu jika mereka memiliki seorang pacar yang ga kayak rumus diatas. tapi tak jarang juga cewek yang ga nganggep semua itu penting dalam berpacaran. jadi buat para cowok jangan mudah ngejudge semua cewek itu samaa, kalo bisa buat cowok-cowok yang mau ngedeketin cewek harus tau bagaimana sih hati mereka itu. Jangan sampe dapet yang walaupun cantik tapi matre, kalo bisa ya dapet yang cantik hati dan cantik fisik juga kalo bisa :)

         Ada juga perilaku anak muda yang lucu dalam berpacaran saat ini contohnya :
- Belum nikah aja udah panggil-panggilan mamah - papah lah, ayah-bunda lah
- Panggilan sayangnya juga aneh- aneh, ada yang panggilannya ciku-caku, pandha- mandha, caku-capu, apalah banyak banget plus complicated abisss. aku yang masih terbilang remaja aja ga gitu-gitu amat
-tak jarang anak-anak yang masih SD atau SMP yang sudah berpacaran, pernah temen aku cerita bahwa pada sore hari ia pulang kuliah, ia lihat ada cewek yang masih duduk di bangku SMP kelas 1 lagi duduk ngelamun dengan perasaan galau abiisss, pas ditanya kenapa, di jawabnya galau tunggu telpon dari sang kekasih. aeyyy mateee' anak zaman sekarang. waktu aku masih seumuran dia pikiran aku itu masih terpusat di persaingan dalam pelajaran, ga ada niat sedikitpun mau pacar-pacaran gitu.
-Di Fb WTWan ( wall to wall) dengan mengumbar kata sayang nan mesra yang gak malu lagi buat nyebutinnya didepan umum, padahal kalo bagi aku ya, bermesraan depan umum melalui jejaring sosial itu sama aja kayak telanjang di tengah-tengah pasar yang ramai
- Banyak pasangan yang menganggap mereka itu udah soulmate, jadi ketika ada salah seorang dari mereka ada yang selingkuh atau ingkar, salah seorangnya akan frustasi bahkan tak jarang yang nekat bunuh diri.
      Namanya sesuatu yang bisa dibilang kegiatan kan pasti ada dampak baik dan buruknya ya, ni dia dampak-dampak dari berpacaran hehhe

Dampak positif ini bisa muncul jika mereka berpacaran melakukan hal-hal yang menjurus pada kebaikan aja, seperti :
  1. Pacaran dijadikan sebagai semangat untuk masuk sekolah/kuliah
  2. Pacaran dimanfaatkan untuk penyemangat belajar
Dampak negatifnya itu bila mereka yang berpacaran untuk melakukan hal yang buruk, seperti :
  1. Mereka berpacaran untuk  berbuat hal yang buruk seperti (sex bebas)
  2. Dijadikan alasan untuk bemalas-malasan belajar
  3. Membuat seseorang menjadi melawan orangtua demi “PACAR”
       Jadi, dengan demikian pacaran dikalangan remaja itu bida membuat seseorang tersebut menjadi lebih baik atau lebih buruk, tergantung pada orang yang melakukan hal tersebut aja deh. Kebanyakan dari remaja sekarang ini berpacaran itu menjurus pada hal-hal negatif, yang akhirnya terjadi kecelakaan a.k.a MBA a.k.a married be accident. tapi gak jarang juga remaja yang pacaran dengan konteks positif. buat temen-temen yang remaja kayak aku hehe, plissss jangan berpacaran dengan konteks negatif pikirin kedepannya, gimana masa depan kita kalo kita "kecelakaan" dengan bekal pendidikan yang ga memadai kita bakal susah kedepannya, kalo kalian ga ada pendidikan gimana mau kerja yang enak dan dengan gaji yang memenuhi kebutuhan. terus kalo kalian ga ada kerjaan gimana mau beliin makan + susu anak ?, dan pendidikan anak juga udah harus dipikrin dong !!!
yang pasti tata dulu masa depan kalian mau digimanain, terus kalo emang mau pacaran ya pacaran yang sehat atau wajar-wajar aja lah, kalo bisa pacaran yang menghasilkan manfaat yang banyak. :)

Tidak ada komentar: