Kamis, 17 Januari 2013

A Suspect Before, A Victim for Now

Kehidupan itu sering diibaratkan roda yang berputar, terkadang keadaan kita berada diatas dan suatu saat kita akan berada dibawah. Begitupula dengan kisah percintaan, terkadang hanya kita yang mencintai dan terkadang hanya orang mencintai kita sedangkan kita tidak mencintai orang itu. Begitu rumitnya kehidupan ini...

       Ira adalah seorang cewek remaja yang memiliki fisik yang lumayan bisa membuat orang tertarik padanya. Selama ini ia selalu berpacaran dengan cowok yang belum tentu atau malah tidak ia cintai, biasanya penyebab ia menerima seseorang untuk menjadi pacarnya dikarenakan hanya kasihan, tidak enak dengan orang lain, hanya memandang fisik atau bahkan hanya memandang materinya saja, tanpa memiliki rasa suka atau ketulusan dan cinta kepada orang tersebut. Banyak sekali cowok yang sudah merasakan sakit hati karena Ira, walaupun saat itu Ira merasa tidak ada niat untuk menyakiti.
       Suatu waktu Ira sedang dekat-dekatnya dengan seorang cowok yang bernama Kenan dan ia juga mencintai Kenan dan Ira juga memiliki rasa yang lebih kepada Kenan, namun hadirlah Putra kedalam kisah mereka. Ira sebenarnya tidak ada niat untuk berkenalan apalagi dekat dengan Putra, namun waktu itu Putra adalah teman dari Tari yang merupakan teman sekamar Ira dan Putra minta tolong dengan Tari untuk memperkenalkannya dengan Ira, jadi karena Ira tidak enak dengan Tari, Ira tidak mau acuh dengan Putra. Yang akhirnya Putra semakin jauh masuk kedalam kisah antara Kenan dan Ira, yang akhirnya Ira dengan didasarkan tidak enak hati dengan Tari menerima Putra menjadi pacarnya. Dan itu sangat membuat Kenan sakit dan merasa Ira merupakan sang pemberi harapan palsu. Kejadian yang seperti ini bukan hanya satu kali dilakukan Ira, ia sering sekali memikirkan perasaan orang lain yang tidak memikirkan perasaan terdalamnya, Ira memang sering memgorbankan perasaannya demi temannya.
        Bukan hanya keadaan yang seperti itu yang dialami oleh Ira, Ia juga pernah menerima seseorang yang memang benar-benar mencintainya dan cowok itu adalah cowok yang ganteng serta banyak orang yang menyukainya yang bernama Dafiq dengan  alasan melihat fisik dari Dafiq lalu dengan tidak berdasarkan kenyamanan yang ia rasakan dari Dafiq. Selama Dafiq menjadi pacar Ira, ia selalu memberikan yang terbaik kepada Ira, selalu menjaga dan selalu ada ketika Ira sedang membutuhkan bantuan. Namun, semua perbuatan Dafiq tidak pernah dianggapnya baik dan selalu salah dimatanya, dengan perbuatan Ira yang seperti itu Dafiq sama sekali tidak pernah marah ataupun merasa kesal, mungkin ini karena rasa sayang yang berlebih kepada Ira. Tetapi akhirnya Ira memutuskan Dafiq karena diberi saran dengan teman-temannya, yang demi kebaikan Ira dan Dafiq, awalnya Dafiq bersikeras untuk mempertahankan hubungannya.
"Kamu gak nyadar yaa ? aku itu sudah terlalu jahat sama kamu, aku gak mau hubungan ini bertahan cuma dengan satu pihaknya aja yang baik, sedangkan aku memang bener-bener gak bisa sayang sama kamu, maafin aku" Ira berkata dengan sedikit nada tinggi.
Dengan lembutnya Dafiq menjawab "Aku gak pernah ngerasa dijahatin kamu, aku ngelakuin semua hal itu berdasarkan rasa sayang aku, aku juga gak pernah ngerasa kamu ada salah dengan aku. Pokoknya aku gak mau putus dengan kamu sayang"
Setelah pertemuan itu, Ira gak pernah mau bales pesan singkat dan jawab telepon dari Dafiq. Sampai pada suatu saat Dafiq memberanikan diri untuk menemui Ira dirumahnya, namun Ira tidak mau keluar dari rumah. Dan akhirnya setelah 3 bulan Dafiq selalu mengejar-ngejar Ira, ia menyerah dan mengirimi pesan singkat serta suatu rekaman video yang dibuat oleh Dafiq ke Ira tepat dihari jadi mereka berdua.
 "Sayang ini hari jadi kita yang ke setengah tahun lohh, aku tau pasti kamu cuma baca sms ini doang terus gak mau bales, apalagi jalan keluar dengan aku buat ngerayain hari jadi kita ini. Walaupun terkadang aku jengkel dengan sikapmu sekarang, tapi jengkel aku itu tertutupi dengan cinta aku ke kamu yang begitu besar sayang. Sayang ingetlah walaupun menurut kamu kita udah putus, tapi sampai kapanpun kamu tetep orang yang aku cintai, suatu saat kalo kamu butuh aku, kamu tinggal bilang aja, aku berharap suatu saat kita berdua bisa menjadi raja dan ratu sehari. Sayang, hati ini selalu aku simpen buat kamu dan gak akan aku biarin orang megusik apa yang aku simpen ini. Love you sayang, kamu disana jaga kesehatan yaa, jangan telat makan, terus rajin-rajin solatnya yaa." Dan itu sama sekali tidak dijawab oleh Ira.

       Cerita seperti itu bukan hanya satu atau dua kali dialami oleh Ira, Ira seringkali mengulangi perbuatan yang sama. Yang bisa diakatakan selama ini Ira selalu menjadi pelaku dari kemirisan suatu kisah. Sampai pada waktunya Ira berkenalan dengan seseorang yang melalui facebook, yang sebelum-sebelum ini Ira paling malas untuk berkenalan dengan orang melalui facebook. Awalnya, cowok ini memakai facebook temannya dan mulai mengirimi pesan kepada Ira yang saat itu sedang asyik bermain permainan yang ada di facebook. Percakapan dimulai ketika cowok tersebut bertanya kepada Ira "temennya dewi yaa?" dan obrolan pun berlanjut dan saat itu Ira sulit berkata apa-apa karena cowok itu adalah orang yang talkative dan ini membuat Ira aneh dengan cowok itu, kekonyolan serta kepercayadirian cowok itu membuat Ira tertarik untuk mengenalnya hal yang paling membuat Ira terpingkal-pingkal ketika cowok itu memperkenalkan dirinya sendiri dan dengan percaya dirinya menawarkan untuk menambahkan ia menjadi teman di Facebook Ira, padahal yang ingin berkenalan itu adalahcowok itu, "ini bukan FB aku ra," kata cowok itu "aku Edo ra, oh ya add gih FB aku Ridho Erlangga, pasti kamu mau kan nge-add aku hha."
Ira pun terperangah karena melihat tingkahnya yang begitu percaya diri itu dan tak lama kemudian Edo mengirim permintaan pertemanan kepada Ira, percakapanpun berlanjut namun Edo sudah memakai akun pribadinya, Ira semakin tertarik untuk melanjutkan percakapan bersamanya karena Edo memang memiliki sikap yang ramah sekaligus rame dan Ira pun akhirnya mengetahui bahwa mereka berdua kuliah di perguruan tinggi yang sama. Ditengah pembicaraan Edo tiba-tiba meminta nomor ponsel Ira, yang biasanya Ira sangat membenci orang yang baru kenal lalu tiba-tiba langsung meminta nomor ponsel, namun kali ini sangat aneh ia tidak merasa jengah atau risih dengan Edo entah setan atau jin mana yang berani merasuki pikiran Ira kali ini. Akhirnya Ira memberikan no ponsel kepada Edo.
       Hampir setiap hari Ira dan Edo berkiriman pesan singkat ataupun melalui percakapan di Facebook, Edo seringkali melontarkan pujian-pujian kepada Ira atau bisa dikatakan seringkali gombal terhadap Ira. Satu lagi keanehan pada diri Ira yaitu biasanya Ira amat sangat tidak menyukai orang yang sering memberikan pujian-pujian palsu atau seringkali merayu, namun Ira merasa biasa saja bahkan senang ketika Edo melakukan itu, karena itu dapat membuatnya tersenyum bahkan tertawa seperti orang bodoh dan gila ketika ia sedang berkiriman pesan singkat dengan Edo.
       Semakin hari Ira semakin menyukai Edo walaupun Ira tidak mengetahui bagaimana wujud asli dari Edo, menurut Ira ia adalah orang yang selalu bisa membuatnya tersenyum dan bahagia ketika ia ada masalah. Hubungan melalui pesan singkat terus berlanjut, suatu saat Ira sedang berbincang-bincang santai bersama teman-temannya di tempat mereka biasa nongkrong, mereka pun membicarakan masing-masing teman mereka yang ada di setiap fakultas di perguruan tinggi mereka dan ketika salah seorang teman Ira yang bernama Lita berkata bahwa ia memiliki salah satu teman yang bernama Ridho Erlangga, Ira pun terkejut lalu menyebutkan semua hal tentang Edo, ternyata semua yang Ira sebutkan benar, Edo dan Lita adalah teman satu sekolah dari bangku Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas, Ira pun semakin banyak mengetahui tantang Edo dari Lita.
       Edo bersikap manis dan perhatian kepada Ira sekalipun Ira terkadang melakukan hal yang tidak baik, suatu waktu Ira menerima seorang cowok yang bernama Fian dan Edo pun mengetahui itu, mulanya Edo tidak menunjukkan reaksi marah atau sebagainya tetapi ia hanya bersikap santai, lambat laun Edo mengatakan dengan santainya melalui pesan singkat, "ra kamu ada cowok yaa, dia marah-marah ni sama aku"
"emm marah-marah gimana do ?" jawab Ira
percakapan itu berlanjut sampai akhirnya Edo mengungkapkan perasaannya terhadap Ira dan Ira pun merasa kaget dan tidak bisa berkata apa-apa karena ia merasa bahwa selama ini Edo hanya menganggap Ira sebagai teman biasa, yang padahal saat itu Ira merasa nyaman dan menyukai Edo juga, Ira dirundung perasaan menyesal yang sangat dalam karena baginya saat itu baru kali ini ia merasakan kenyamanan saat berbincang dengan orang, dapat berbicara santai, bersikap santai dan saat itu ia merasakan perasaan yang telah lama tidak ia rasakan yaitu sayang.
"Baik-baiklah dengan pacar kamu, jangan menyesali apa yang sudah terjadi ra, kasihan dengan ia kalau kamu menyesali aku. Makasih sudah pernah mengingatkan aku untuk solat jum'at" Kata Edo
Betapa hancur dan remuknya hati Ira mendengar itu, ibaratkan es batu yang meleleh ketika disiram air panas. Dan tidak disengaja air mata Ira menetes, namun cepat-cepat dihapusnya air mata itu karena ia tidak mau semua orang melihat ini.
       Malam harinya Ira mengirimi Edo sebuah pesan di FB yang berisi "merasa kehilangan" yang disertai sebuah lirik lagu yang berjudul makna cinta
Aku tau yang terjadi
Semua takkan sama lagi
Meskipun hatimu tak lagi
Menemani diriku ini
Aku bisa yakinkan
Cintaku takkan hilang

Sisa hati tetap ku simpan melewati ribuan malam
Aku bisa yakinkan, CINTAku takkan hilang
lalu dijawab dengan Edo dengan sebuah kalimat yang sangat membuat Ira semakin menyesal karena saat itu Edo memang sudah teramat sakit dibuatnya "Bodoh kamu ra, mana ada orang bisa mencintai dua orang sekaligus :'("
"Andaikan waktu bisa diputar kembali, pasti aku akan memperbaiki semua kesalahan ku ini dan aku akan tetap bertahan denganmu"
Percakapan pun berlanjut yang akhirnya masih saja tidak dapat menenangkan pikiran Ira. Namun, seiring berjalannya waktu akhirnya mereka berdua kembali seperit biasa dengan berbincang secara santai dan masih penuh canda tawa. Ira pun tidak lagi menjalin hubungan dengan Fian.
       Ira yang dulunya tidak begitu mengharapkan ada pesan singkat atau obrolan dengan Edo mulai berubah, ia sellau berharap ada pesan singkat dari Edo setiap harinya dan paling tidak percakapan di FB. Ira semakin berharap lebih terhadap Edo karena Edo memang sering menyatakan hal-hal yang menurut Ira itu merupakan hal yang menyatakan Edo memberikan harapan dan sinyal yang kuat terhadap Ira. Bahkan Ira sudah merasa kehilangan jika sehari saja Edo tidak mengabarinya. Ini merupakan hal yang aneh karena mereka berdua bukanlah sepasang kekasih dan Edo pun selalu menggoda Ira ketika Ira sedang kesal dengannya, ini sudah menunjukkan diantara mereka ada yang sangat aneh. Mungkin mereka berdua bisa dikatakan menjalin hubungan tanpa status.
Suatu waktu Ira kesal dengan Edo, karena sudah beberapa hari Edo tidak mengabari Ira, Ira bertanya apa saja dengan Edo dan mengungkapkan semua kekesalannya. Sampai pada pembicaraan yang sangat membuat Ira tersentuh yaitu Ira berkata "Udah tidur gihh, katanya tadi letih."
"Sebenernya lebih letih lagi aku meyakinkan kamu ra, tapi itu harus aku ambil karena hanya itu yang bisa ngebuat aku dapetin kamu," jawab Edo.
Cetarrrrrrrr... Itu sangat membuat hati Ira semakin yakin untuk bertahan dengan Edo.
      Namun setelah beberapa minggu dari itu sikap Edo sangat berubah, ia jarang sekali memberikan kabar kepada Ira yang mebuat Ira selalu menunggu dan selalu berharap akan datangnya kabar dari Edo, beberapa hari sekali Edo baru memberikan kabar dan hanya sedikit bercakap-cakap dan seakan Edo ingin sekali menghilang dari kehidupan Ira. Seringkali Ira merasakan kegalauan karena Edo, Ira selalu berharap akan adanya keajaiban yang dapat menyatukan mereka. Edo seakan hanya memberikan harapan yang palsu terhadap Ira, yang anehnya Ira dengan ketulusannya masih saja menunggu dan mengharapkan Edo namun Edo tak kunjung berubah, ia selalu sok sibuk dan sama sekali tidak meluangkan waktunya sedikitpun untuk sekedar mengirimi pesan singkat kepada Ira. Setiap malamnya Ira selalu menunggu suatu kabar dari Edo, Ira berpikir jika memang Edo ingin meninggalkannya seharusnya Edo tinggal berkata jujur, karena dengan sikapnya seperti ini membuat Ira selalu menaruh harapan yang lebih kepadanya.
*backsound*
(AOP - Bodohnya Diriku)
Tak pernah kusangka dirimu tak bisa cintaiku
Jika ku tetap mengharap dirimu mungkin itu mau mu
 
Bodohnya diriku slalu menunggumu yang tak penah untuk bias mencintai aku
Oh Tuhan tolonglah beri aku cara untuk dapat melupakan dia
Dan cintanya
       Keadaan dan sikap Ira sudah sangat berubah dari yang sering mengecewakan orang, membuat sakit hati orang dan bahkan menurut orang lain ia sering memberikan harapan palsu, menjadi orang yang tulus dalam mencintai dan menyayangi seseorang itu semua karena Edo, namun ketika ia dalam masa transisi itu ia tidak mendapatkan titik cerah dari ketulusan yang baru ia pelajari itu. Seorang yang biasanya menjadi Pelaku saat ini ia sedang menjadi Korban, memang roda itu berputar seperti halnya kehidupan, jadi sebisa mungkin kita harus selalu bersikap baik terhadap orang agar nantinya kita tidak mendapatkan hal yang buruk dari orang lain.

*backsound*
(Pilar - Kau)
Kau begitu indah untukku
Kau aku mencintaimu
Dan kau hancurkan isi hatiku
Kau...... oooohh

Tanpa kau sadari saat kau mencinta Kau suntikkan racun didalam jiwaku
Mengalir perlahan di dalam darahku
Matikan aku dalam cintamu

 Terkadang ketulusan dalam menyayangi seseorang, akan berakibat perih di dalam

Tidak ada komentar: