Sabtu, 13 April 2013

Berita Sejarah dan Kebudayaan Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air


 
           Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III (Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975 : hal 44) menyebutkan berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Dikutip dari Wikipedia, Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak. Dalam kamus besar bahasa Indonesia Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yg hangat; kabar. Jadi, berita adalah fakta atau opini yang merupakan konsumsi penting bagi hal layak ramai, baik dari kalangan atas sampai kalangan bawah sekalipun, karena dengan berita orang dapat mengetahui keadaan yang ada saat itu, dengan berita juga kita dapat memperoleh pengetahuan baru, karena dalam berita seringkali menyajikan sesuatu yang mungkin jarang terjamah oleh masyarakat luas. Berita merupakan laporan atau hasil buatan oleh wartawan, namun bukan merupakan khayalan atau suatu tulisan yang mengada-ngada. Didalam berita memiliki beberapa unsur yaitu aktual, faktual, penting dan menarik.
            Berita adalah suatu tulisan yang terbit dari sebuah lembaga pers yang terdapat di berbagai daerah, lembaga pers juga terdapat di setiap lembaga pendidikan seperti universitas dan sekolah. Pers adalah kegiatan yang berhubungan dengan media dan masyarkat luas. Kegiatan tersebut mengacu pada kegiatan jurnalistik yang sifatnya mencari, menggali, mengumpulkan, mengolah materi dan menerbitkanya berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya dan valid. Di dalam lembaga pers ini terdapat wartawan atau jurnalis yang dituntut untuk selalu aktif dan tanggap pada keadaan sekitar.
            Dengan melihat peran penting berita di tubuh masyarakat, para jurnalis diharapkan dapat membuat berita yang baik, sesuai fakta dan ada baiknya memiliki manfaat yang banyak. Kepercayaan masyarakat terhadap suatu berita di media massa yang diterbitkan oleh lembaga pers sangatlah tinggi, bahkan pada masa melawan kolonialisme dahulu, pers memiliki peran sentral dan kontribusi yang besar dalam menggerakan nasionalisme di berbagai daerah tanpa harus dikaitkan dengan arus nasionalisme yang di mulai dan bermuara ke Jawa. Biasanya tokoh pergerakan terlibat dalam kegiatan jurnalistik, bahkan banyak di antaranya yang memulai aktivitasnya melalui profesi jurnalis. Hampir semua organisasi pergerakan pada masa itu memiliki dan menggunakan surat kabar atau majalah untuk menyuarakan ide-ide dan aspirasi perjuangannya. Beberapa surat kabar yang digunakan untuk mulai menggerakkan roda Nasionalisme saat itu diantaranya, Dharmo Kondo (Pewarta Oemoem), Adilpalamerta, Toentoenan Desa, dll. Sudah terpampang dengan nyata bahwa pers adalah suatu lembaga yang sangat dipercayai oleh masyarakat.
            Menilik begitu besarnya kepercayaan masyarakat terhadap pers, para jurnalis dapat memanfaatkan peluang yang begitu besar ini dengan hal yang memungkinkan dapat mencerdaskan dan memajukan peradaban di Indonesia. Sudah bukan merupakan sebuah rahasia lagi bahwa banyaknya masyarakat di Indonesia ini hanya sedikit yang mengetahui bagaimana kebudayaan asli Indonesia yang merupakan suatu identitas negara, yang mengetahuinya saja sedikit apalagi yang menjamahnya, padahal di Indonesia ini memliki keberagaman kebudayaan. “Bangsa yang besar adalah bangsa yag menghargai sejarahnya”, Slogan itu acap kali kita dengar dalam kehidupan kita sehari-hari, baik itu di dunia pendidikan, politik, milter, dan lainnya. Namun ternyata, tidak semua dari penduduk mengetahui akan sejarah negaranya. Sebagai negara yang disebut-sebut sebagai atlantis yang hilang ini, Indonesia merupakan negara yang besar, sangat banyak sekali sejarah yang terkandung didalamnya. Untuk itu perlu ditanamkan sejak dini kepada para generasi muda kita bahwa negara yang kita cintai ini merupakan negara yang dahsyat dan adi guna.
            Pers yang sangat akrab di kehidupan masyarakat sudah seharusnya dapat menggerakkan kembali roda Nasionalisme kita, dalam hal ini Nasionalisme yang bukan lagi berkaitan dengan penjajah atau terutama terhadap perilaku ekspansif atau agresor negara tetangga, melainkan nasionalisme saat ini adalah usaha untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara akibat memudarnya identitas bangsa kita. Dengan mengangkat berita-berita yang bertemakan kebudayaan, membuat masyarakat paling tidak mengetahui kebudayaannya sendiri, semakin seringnya masyarakat disuguhi berita mengenai kebudayaan maka dapat meningkatkan minat masyarakat untuk lebih mengetahui, mendalami dan melestarikan kebudayaan milik kita. Dengan mengetahui dan melestarikan kebudayaan tersebut kita tidak perlu lagi khawatir dengan pengklaiman kebudayaan oleh negara tetangga. Meningkatnya rasa cinta tanah air dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sehingga semakin meminimkan kemungkinan-kemungkinan untuk terjadinya kerusuhan-kerusuhan yang saat ini banyak terjadi.
            Dengan mengangkat berita yang bertemakan Sejarah bangsa kita sendiri juga sangat berperan penting dalam menciptakan rasa cinta tanah air terhadap generasi muda, karena di era keinian banyak yang beranggapan bahwa sejarah adalah hal yang tidak penting, yang padahal dengan mengetahui bagaimana sejarah keemasan nusantara, juga bagaimana sejarah menurunnya keapikan bangsa kita, kita dapat merancang apa yang akan kita lakukan selanjutnya untuk dapat mengembalikan lagi masa keemasan bangsa kita. Dengan ini sangat diharapkan Pers bersama para jurnalisnya diaharapkan dapat lebih meningkatkan berita-berita yang memiliki kebermanfaatan lebih tinggi salah satunya yang bertemakan sejarah dan kebudayaan dan sangat disarankan agar tidak terlalu banyak mengangkat berita-berita mengenai kehidupan artis atau selebritas yang tidak terlalu memiliki banyak manfaat.

Tidak ada komentar: